(sambungan)
Selain itu, kita harus terus memeriksa dan menjaga kemurnian hati. Kita harus sadari betapa pentingnya hati dimana kehidupan itu sesungguhnya terpancar (Amsal 4:23). Seperti apa kualitas kehidupan kita, kemana kita selanjutnya menuju sangatlah tergantung dari seberapa murni hati kita.
Tuhan sudah menyiapkan pelita lewat roh kita, yang akan mampu menyelidiki segala sisi dari lubuk hati kita yang terdalam. Seperti pohon, produk apa yang keluar dari hidup kita berasal dari hati. Apakah kasih atau kebencian, apakah mengampuni atau mendendam, apakah kepedulian atau tidak, apakah bersumber pada kebenaran atau terus berpaling dari Tuhan, apakah kita punya kerinduan untuk menjadi pelaku Firman dan terus semakin serupa dengan Kristus atau terus melanggar dan semakin menjadi batu sandungan bagi banyak orang.
Tuhan mau kita untuk memeriksa hati dan mengusahakan kemurniannya. Secara lebih khusus, hari ini kita diingatkan untuk bersama-sama menaruh, menaklukkan pikiran dan perasaan kita selaras dengan Yesus. Itulah yang akan menjaga agar kita tetap berada di jalur yang benar dan dengan demikian tidak menyia-nyiakan anugerah Tuhan yang terbesar bagi umat manusia.
So, when you are dealing with something, or even anything, start thinking "what would Jesus do".
Make sure our mind and heart are connected to and sync with Jesus
Renungan Harian
RenunganHarianOnline.com adalah Renungan Harian Kristen untuk waktu Saat Teduh
Monday, March 18, 2024
What Would Jesus Do? (7)
webmaster | 9:00:00 PM | Be the first to comment!Sunday, March 17, 2024
What Would Jesus Do? (6)
webmaster | 9:00:00 PM | Be the first to comment! (sambungan)
Kita diingatkan agar jangan khawatir terhadap segala perihal yang menyusahkan hidup kita, tetapi bawakanlah semuanya kepada Allah dengan disertai doa dan ucapan syukur. Lalu ayat berikutnya setelah ayat 7 mengingatkan kita untuk tetap mendasarkan pikiran kita terhadap segala sesuatu "yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji" (ay 8), lalu kita diminta pula untuk mempelajari apa yang sudah kita terima baik lewat pendengaran atau penglihatan. Dan disanalah damai sejahtera Allah akan ada beserta kita. (ay 9).
Kunci untuk bisa mensinkronkan perasaan dan pikiran jelas tergambar dari rangkaian ayat-ayat ini. Ini adalah hal yang sangat penting yang seharusnya kita renungkan baik-baik. Tapi ingatlah bahwa kita jangan berhenti hanya pada apa yang telah kita pelajari atau ketahui karena itu hanyalah tersimpan dalam pikiran, tapi selaraskanlah dengan apa yang ada di dalam Yesus dan praktekkanlah langsung lewat cara hidup kita. Itulah yang akan bisa membangun jembatan antara pikiran dan perasaan agar keduanya berisi nilai-nilai kebenaran yang bisa terpancar keluar secara sinergi.
Antara pikiran dan perasaan terdapat hubungan erat, dimana kondisi salah satu atau keduanya bisa sangat menentukan perjalanan pertumbuhan keimanan kita. Karena itu kita perlu memeriksa keduanya secara serius dan menyelaraskan hubungan antara keduanya dalam pikiran dan perasaan Kristus. Pikiran dan perasaan harus sejalan mengarah kepada kebenaran. Selaraskan dengan Yesus Kristus, lantas pelihara dengan memiliki damai sejahtera Allah.
Kalau kita menyadari dan bersyukur bahwa Tuhan rela turun ke dunia, mengambil rupa manusia meninggalkan segala hakNya untuk mengemban misi menyelamatkan kita, manusia yang Dia ciptakan secara istimewa, dan melayakkan kita untuk mengalami pemulihan hubungan denganNya, maka sudah seharusnya kita menghargai betul anugerah luar biasa besar itu dengan menyikapi sungguh-sungguh setiap sisi hidup kita. Itulah yang akan memastikan agar hidup kita tidak menguap sia-sia dan tidak membawa dampak positif bagi sekitar kita.
(bersambung)
Saturday, March 16, 2024
What Would Jesus Do? (5)
webmaster | 9:00:00 PM | Be the first to comment! (sambungan)
Apakah ada ayat dalam Alkitab yang secara spesifik menyinggung akan hal ini?
Tentu saja ada.
Ayat hari ini secara jelas menyatakan itu. "Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus" (Filipi 2:5). Ayat ini menunjukkan bahwa Firman Tuhan lewat Paulus sudah memberi peringatan mengenai pentingnya mengawal atau memperhatikan pikiran dan perasaan dengan serius, dan dalam keselarasan dengan yang terdapat juga dalam Yesus.
Firman Tuhan ini menyerukan bahwa kita harus menaruh pikiran dan perasaan seperti Kristus. Dengan kata lain, adalah penting bagi kita untuk menggali, menyelidiki dan kemudian mempedomani cara pikir dan perasaan Yesus agar selaras dengan pikiran dan perasaan kita. Itulah yang akan memampukan kita untuk bisa mensinkronkan pikiran dan perasaan kita agar keduanya mengacu kepada kebenaran Allah yang akan mencegah kita dari banyak kesesatan maupun pelanggaran yang bisa berakibat buruk bagi kita.
Selanjutnya kita juga perlu mengetahui bahwa apa yang bisa memelihara hati (perasaan) dan pikiran kita dalam Yesus tidak lain adalah damai sejahtera Allah. Hal ini disebutkan dalam Filipi 4:7, "Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus." Ayat ini didahului dengan pesan bagaimana seharusnya kita bereaksi saat menghadapi masalah. "Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur." (ay 6).
(bersambung)
Search
Berlangganan (Subscribe)
Menu
Kategori Artikel
Quick News
Renungan Harian Online kini dapat diakses melalui domain berikut: www.RenunganHarianOnline.com
Tentang RHO
Popular Posts
- Jebakan Hutang
- Mengusahakan Kesejahteraan Kota
- Kerjasama dalam Satu Kesatuan
- Kebersamaan Dalam Kasih Yang Menguatkan
- Perempuan Samaria di Sumur
- Hidup yang Berbahgia dan Berhasil
- Tahun Baru, Rahmat Baru, Harapan Baru
- Bersiap Menjelang Natal
- Bangkit dan Menjadi Terang
- Manusia Berencana Tuhan Menentukan