Friday, April 26, 2024

Kuasa Di Atas Puji-Pujian : Yosua dan Gideon (3)

webmaster | 9:00:00 PM | Be the first to comment!

 (sambungan)

Tapi karena Tuhan yang memerintahkan, mau seaneh apapun Yosua dan massanya mengikuti dengan taat.

Pada hari ketujuh mereka bangun pagi-pagi benar saat fajar menyingsing dan melakukan tepat seperti yang diperintahkan Tuhan. Yosua memimpin langsung bangsanya dalam berkeliling sambil meniup sangkakala dan bersorak-sorai. Janji Tuhan kemudian secara ajaib tergenapi.

 "Lalu bersoraklah bangsa itu, sedang sangkakala ditiup; segera sesudah bangsa itu mendengar bunyi sangkakala, bersoraklah mereka dengan sorak yang nyaring. Maka runtuhlah tembok itu, lalu mereka memanjat masuk ke dalam kota, masing-masing langsung ke depan, dan merebut kota itu." (ay 20).

Lihatlah bagaimana sorak sorai dan sangkakala mampu meruntuhkan tembok tebal yang membentengi kota .Itu jelas bukan hal biasa. Ketika Tuhan berjanji, Dia pasti menepati. Kalau kita percaya akan hal itu, maka tidak ada alasan bagi kita untuk tidak taat mengikuti apa yang Dia perintahkan.

Ketaatan kepada Tuhan tanpa banyak tanya membuat janji itu bisa tergenapi tidak peduli seaneh apapun itu bagi kemampuan logika manusia. Dan satu lagi, lihatlah bagaimana besarnya kuasa puji-pujian yang mendatangkan kemenangan. Jika dalam dua renungan terdahulu kita sudah melihat kekuatan puji-pujian lewat kisah raja Yosafat dalam menghadapi serangan musuh yang jumlahnya jauh lebih besar dan kisah Paulus dan Silas yang terlepas dari pasungan di penjara, hari ini kita kembali melihat kuasa besar dibalik puji-pujian dari kejatuhan kota Yerikho ke tangan bangsa Israel dibawah pimpinan Yosua.

Contoh lainnya tentang cara Tuhan yang diluar nalar atau logika manusia yang masih pula berkaitan dengan sorak puji-pujian....

(bersambung)

Thursday, April 25, 2024

Kuasa Di Atas Puji-Pujian : Yosua dan Gideon (2)

webmaster | 9:00:00 PM | Be the first to comment!

 (sambungan)

Yosua 6:1-27 bercerita tentang kejatuhan kota Yerikho. Kepada Yosua, Tuhan menyampaikan bahwa kota Yerikho diserahkan kepada Yosua.

"Berfirmanlah TUHAN kepada Yosua: "Ketahuilah, Aku serahkan ke tanganmu Yerikho ini beserta rajanya dan pahlawan-pahlawannya yang gagah perkasa." (ay 2).

Normalnya ketika hendak merebut sebuah kota, kekuatan militerlah yang berperan disana. Kalau prajurit dan persenjataan yang dimiliki kurang kuat, jangan pernah berpikir untuk merebut kota lain. Lebih baik lupakan saja. Begitu logikanya.

Tetapi kali ini Tuhan menyuruh mereka merebut dengan jalan yang aneh, diluar logika. Tuhan memerintahkan Yosua dan prajurit untuk berbaris mengelilingi kota itu sambil membawa tabut perjanjian sebanyak satu putaran, sekali sehari selama enam hari berturut-turut. Khusus untuk hari ketujuh, Tuhan mengharuskan mereka untuk mengelilingi kota Yerikho sebanyak tujuh kali sembari para imam meniup sangkakala dibarengi sorak sorai yang nyaring.

Bukankah itu adalah cara yang aneh dan tidak masuk akal?

Anda bisa bayangkan apabila pihak musuh melihat mereka melakukan cara aneh untuk merebut kota. Bukan cuma sebentar, tapi mereka harus berbuat cara yang memalukan bagi logika manusia selama enam hari. Keliling satu kali, kemudian tunggu hari berikutnya. Bukan menyusun strategi, bukan menyusun formasi, bukan menyiapkan dan mengangkat senjata, tapi jalan berkeliling saja. Lalu di hari ketujuh mereka jalan tujuh kali sambil meniup sangkakala dan bersorak-sorak. Itu jelas sangat aneh.

Tapi...

(bersambung)

Wednesday, April 24, 2024

Kuasa Di Atas Puji-Pujian : Yosua dan Gideon (1)

webmaster | 9:00:00 PM | Be the first to comment!

 Ayat bacaan: Yosua 6:20
==================
"Lalu bersoraklah bangsa itu, sedang sangkakala ditiup; segera sesudah bangsa itu mendengar bunyi sangkakala, bersoraklah mereka dengan sorak yang nyaring. Maka runtuhlah tembok itu, lalu mereka memanjat masuk ke dalam kota, masing-masing langsung ke depan, dan merebut kota itu."


Generasi muda di masa sekarang mungkin banyak yang tidak tahu bahwa dahulu Jerman sempat dipisahkan oleh tembok selama puluhan tahun. Tembok yang disebut tembok Berlin ini menjadi simbol pemisahan negara tersebut. Pada tahun 1989, terjadilah sebuah peristiwa bersejarah dunia terjadi pada tahun 1989 berkaitan dengan tembok Berlin yang memisahkan Jerman Barat dan Timur ini, yaitu saat tembok ini akhirnya diruntuhkan. Tembok diruntuhkan oleh rakyat di kedua belah sisi yang bersatu dengan menggunakan alat-alat sederhana seperti palu. Barulah pemerintah kemudian merespon dengan menggunakan buldoser secara resmi hingga akhirnya tidak lagi ada batas antara kedua bagian Jerman tersebut.

Tembok sejak dahulu kala merupakan bagian penting dari peradaban. Bukan saja digunakan sebagai pemisah, tapi di dahulu kala terlebih dipergunakan sebagai benteng. Kota-kota yang sanggup pasti akan melindungi diri dengan dikelilingi oleh tembok kokoh. Maka kuat tidaknya sebuah kota akan sangat tergantung dari kekuatan temboknya dalam menahan serangan musuh.

Jika anda suka menonton film-film baik layar lebar maupun serial televisi yang menyentuh sejarah di jaman dahulu, maka anda tentu akan sering melihat bahwa salah satu strategi dari penyerangan yang terpenting adalah bagaimana dengan cepat bisa menembus dan merontokkan tembok-tembok benteng dari kota yang hendak direbut, diduduki atau dikuasai.

Jauh sebelum kisah tembok Berlin, ada sebuah tembok yang runtuh lewat cara yang ajaib yang dicatat dalam Alkitab. Uniknya, tembok ini diruntuhkan bukan memakai perkakas-perkakas penghancur batu, bukan menggunakan bom, tetapi justru lewat sorak sorai memuji Tuhan. Peristiwa ini terjadi pada tembok Yerikho yang tertulis dalam kitab Yosua, yaitu dalam pasal 6.

(bersambung)

Search

Bagi Berkat?

Jika anda terbeban untuk turut memberkati pengunjung RHO, anda bisa mengirimkan renungan ataupun kesaksian yang tentunya berasal dari pengalaman anda sendiri, silahkan kirim email ke: rho_blog[at]yahoo[dot]com

Bahan yang dikirim akan diseleksi oleh tim RHO dan yang terpilih akan dimuat. Tuhan Yesus memberkati.

Renungan Archive

Jesus Followers

Stats

eXTReMe Tracker