Saturday, March 16, 2013

Lagu Merdu Tanpa Makna

webmaster | 12:00:00 PM |
Ayat bacaan: Yehezkiel 33:32
======================
"Sungguh, engkau bagi mereka seperti seorang yang melagukan syair cinta kasih dengan suara yang merdu, dan yang pandai main kecapi; mereka mendengar apa yang kau ucapkan, tetapi mereka sama sekali tidak melakukannya."

Suka terhadap sebuah lagu belum tentu menjamin kita untuk menangkap makna dibalik lirik dari lagu tersebut. Banyak dari kita yang mungkin hanya menyukai rangkaian melodi yang tersusun dari musiknya saja tanpa mempedulikan lirik atau bahkan judulnya. Seorang teman misalnya, hanya menyukai lagu barat dari melodi dan beatnya karena ia tidak mengerti bahasa Inggris. Ada juga yang memang tidak menganggap penting lirik yang terkandung meski hafal dengan lagu tersebut. Sebagai pendengar atau penikmat lagu, kita pun bisa memilih apakah kita mau memperhatikan lirik-liriknya dan kemudian melakukan apa yang dinyanyikan, atau hanya menyukai musiknya tanpa memperhatikan apa yang dikatakan disana. Bicara soal syair atau lirik lagu, isinya bisa bermacam-macam. Ada yang berisi pesan yang membangun, inspirasional, ada pula yang mengajarkan hal-hal jahat. Apapun bentuknya, kita sendiri yang memutuskan apakah kita memperhatikan isi lagu itu dengan cermat atau tidak. Seyogyanya kita bisa mendapat bahan perenungan, pelajaran dari lagu-lagu yang berisi pesan yang baik atau setidaknya termotivasi untuk hal-hal baik lewat pesan tersebut, sebaliknya menjaga agar tidak terpengaruh pesan-pesan yang buruk. Tetapi sekali lagi semua tergantung dari kita, karena kita pun bisa saja hanya menjadi pendengar pasif yang cuma menikmati melodi atau merdunya suara yang bernyanyi tanpa mempedulikan isinya.

Saat ini bagaimana kerajinan anda dalam membaca Firman Tuhan yang ada di dalam Alkitab? Banyak di antara kita yang punya keinginan untuk semakin dekat dan taat lagi kepada Tuhan, dan itu bisa dibangun lewat ketekunan kita dalam mendalami Firman Tuhan. Adalah sangat baik jika kita rajin membaca Firman, karena itu akan membuat kita terhubung dengan Tuhan, mendengar suaraNya, mengenal pribadi Tuhan dan mengetahui kehendakNya sehingga lebih kuat menghadapi kesulitan-kesulitan yang mungkin menghadang di depan. Tapi akan jauh lebih baik lagi agar kita tidak berhenti sampai di situ saja. Sebab alangkah sia-sianya jika kita hanya membaca dan menganggap firman-firman itu bagaikan "lagu merdu" yang terdengar indah tapi tanpa makna, karena tidak ada iman yang menyertai kita dalam menerima Firman-Firman Tuhan tersebut. Hanya berhenti sampai membaca tapi tidak menjadi pelaku Firman itu akan menjadikan semuanya sia-sia saja. Dan Yakobus sudah mengingatkan hal itu. "Tetapi hendaklah kamu menjadi pelaku firman dan bukan hanya pendengar saja; sebab jika tidak demikian kamu menipu diri sendiri." (Yakobus 1:22).

Ada yang hanya suka membaca Firman tapi terlalu malas untuk meresapi dan merenungkan, apalagi melakukan. Dalam beribadah, ada banyak orang yang suka mendengar kotbah tapi tidak mau melakukan. Mereka senang dan tertawa ketika kotbah terdengar lucu tapi tidak berminat menangkap esensi Firman Tuhan yang terkandung di dalam kotbah tersebut, atau malah hanya pindah tidur saja. Tidaklah heran jika sejam setelahnya mereka ini sudah lupa dengan apa yang dikotbahkan, alih-alih mewujudkan Firman yang disampaikan dalam kehidupan sehari-hari. Yehezkiel adalah seorang nabi yang pernah mengalami hal tersebut pada masanya. Ia berbicara dan terus berbicara pada sekelompok orang yang suka mendengar tapi tidak mau melakukan. Dan Tuhan pun berkata pada Yehezkiel: "Dan mereka datang kepadamu seperti rakyat berkerumun dan duduk di hadapanmu sebagai umat-Ku, mereka mendengar apa yang kauucapkan, tetapi mereka tidak melakukannya; mulutnya penuh dengan kata-kata cinta kasih, tetapi hati mereka mengejar keuntungan yang haram. Sungguh, engkau bagi mereka seperti seorang yang melagukan syair cinta kasih dengan suara yang merdu, dan yang pandai main kecapi; mereka mendengar apa yang kau ucapkan, tetapi mereka sama sekali tidak melakukannya." (Yehezkiel 33:31-32). Jemaat yang ada di depan Yehezkiel waktu itu suka mendengar pesan Tuhan. Mereka duduk berkerumun seperti kita yang tengah mengikuti ibadah hari Minggu di gereja. Mereka familiar dengan suara Tuhan, bahkan mereka bisa mengatakan kata-kata berisikan cinta kasih, tetapi sesungguhnya semua itu hanya berhenti di telinga dan paling jauh di bibir saja. Mereka terus mencari keuntungan dengan hal-hal yang haram, mereka tetap tidak menuruti atau melakukan Firman yang mereka dengar tersebut. Apa yang mereka perbuat dalam kehidupan nyata mereka sehari-hari tidaklah mencerminkan apa yang mereka dengar sama sekali. Mereka hanya suka mendengar Yehezkiel menyampaikan Firman Tuhan, tapi semua berlalu begitu saja.

Ingatlah bahwa iman tanpa perbuatan adalah iman yang kosong (Yakobus 2:20), bahkan dikatakan berarti mati. (ay 26). Adalah baik apabila kita rajin membaca firman Tuhan, tapi jauh lebih baik lagi jika kita mau melakukannya. Menjadi pelaku Firman akan membuat iman kita hidup dan mengalami Tuhan dalam setiap langkah kita. Ini merupakan hal yang penting karena kita tidak tahu bagaimana kondisi yang akan kita hadapi dalam setahun ke depan. Dunia semakin sulit, hidup semakin sulit. Dengarlah pesan Kristus berikut ini: "Setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan melakukannya, ia sama dengan orang yang bijaksana, yang mendirikan rumahnya di atas batu. Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angin melanda rumah itu, tetapi rumah itu tidak rubuh sebab didirikan di atas batu. Tetapi setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan tidak melakukannya, ia sama dengan orang yang bodoh, yang mendirikan rumahnya di atas pasir. Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angin melanda rumah itu, sehingga rubuhlah rumah itu dan hebatlah kerusakannya." (Matius 7:24-27).

Perhatikan bahwa Yesus tidak berhenti pada perkataan "mendengar", tapi melanjutkan kalimat dengan "melakukannya". Inilah yang akan membuat kita kokoh, kuat, tegar dan mampu bertahan menghadapi badai kesulitan yang menghadang di depan. Kita tidak perlu takut akan masa depan, karena bagi orang yang mendengar dan melakukan selalu ada jaminan penyertaan Tuhan. Di dalam Kristus selalu ada pengharapan, pertolongan dan keselamatan. Perhatikan bahwa janji Tuhan ini tidak tergantung dari besar kecilnya masalah, tidak tergantung dari tingkat kesulitan yang harus kita hadapi. Tidak ada hal yang mustahil bagi Tuhan, dan Dia sanggup mengangkat kita tinggi-tinggi melewati kesulitan ekonomi dan kesulitan lainnya yang sedang menimpa dunia. Jangan berhenti hanya pada komitmen untuk lebih rajin membaca Alkitab, tapi miliki tekad untuk melakukan firman Tuhan dengan lebih dalam pula. Berjalanlah dan hiduplah sebagai pelaku firman agar kita semua mampu melewati hari-hari kita dengan penuh sukacita bersama Tuhan.

Jangan biarkan Firman Tuhan berlalu hanya bagai lagu yang merdu tanpa makna, tetapi hidupilah dalam setiap langkah yang kita ambil

Follow us on twitter: http://twitter.com/dailyrho

No comments :

Search

Bagi Berkat?

Jika anda terbeban untuk turut memberkati pengunjung RHO, anda bisa mengirimkan renungan ataupun kesaksian yang tentunya berasal dari pengalaman anda sendiri, silahkan kirim email ke: rho_blog[at]yahoo[dot]com

Bahan yang dikirim akan diseleksi oleh tim RHO dan yang terpilih akan dimuat. Tuhan Yesus memberkati.

Renungan Archive

Jesus Followers

Stats

eXTReMe Tracker