Thursday, April 25, 2013

No Man is an Island

webmaster | 12:00:00 PM |
Ayat bacaan: Kejadian 2:18a
======================
"TUHAN Allah berfirman: "Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja."

Di tahun 1624 seorang penyair bernama John Donne menulis sebait syairnya "no man is an island" yang sampai sekarang masih sangat familiar di telinga kita. Kalimat ini mengacu kepada jati diri manusia yang memang diciptakan bukan untuk hidup sendirian, terisolir dari lingkungannya dan menjadi orang-orang bersifat individualis melainkan untuk hidup dalam hubungan kekerabatan dengan orang lain, berkelompok atau dalam komunitas. Sudah menjadi sifat dasar manusia untuk hidup sebagai mahluk sosial yang harus membangun hubungan dengan orang lain agar bisa maju dan hidup lebih baik. Sulit sekali membayangkan jika harus menjalani hidup sendirian tanpa teman. Keterbatasan-keterbatasan kita sebagai manusia jelas membutuhkan pertolongan orang lain. Tidak ada satupun orang yang bisa bertahan hidup dengan baik jika hanya sendirian. Contoh kecil saja, apabila kita hidup tanpa adanya teman, saudara atau keluarga, tentu sangatlah sulit bagi kita untuk menjalani hidup. Tidak ada yang menegur, tidak ada tempat curhat atau sharing, tidak ada yang mengingatkan, tidak ada yang membantu.

Saya pernah membaca komentar dari seorang mantan narapidana bahwa salah satu bentuk hukuman terberat bagi mereka yang tengah menjalani hukuman dibalik jeruji ternyata bukanlah siksaan fisik melainkan ketika diisolasi dalam sebuah ruang yang gelap untuk sekian waktu tertentu. Diisolasi sendirian, terasing tanpa ada kesempatan untuk bertatap muka dengan orang lain, itu yang ternyata ia rasakan paling menyiksa. Kita adalah manusia yang butuh kasih sayang, perhatian dan dukungan dari orang lain. Bukan hanya membuat hidup jauh lebih sulit, kesendirian itu bisa sangat menyiksa, dan itu pun bukanlah sesuatu yang diinginkan Tuhan bagi kita.

Seperti itu pula jatidiri kita diciptakan Tuhan. Tuhan tidak berniat menciptakan manusia untuk sendiri-sendiri. Interaksi sosial dengan orang lain jelas kita butuhkan dan Tuhan pun menghendaki demikian. Lihatlah apa kata Tuhan di awal penciptaan. "TUHAN Allah berfirman: "Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja." (Kejadian 2:18). Tuhan mengatakan bahwa sendirian itu tidak baik. "It is not good", He said. Dan itulah landasan Tuhan menciptakan seorang penolong yang sepadan dengan kita. Hawa pun hadir, diciptakan lewat tulang rusuk Adam.

Kemudian Tuhan memberkati dan memberi pesan kepada mereka. "Allah memberkati mereka, lalu Allah berfirman kepada mereka: "Beranakcuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi." (1:28). Beranak cuculah dan bertambah banyak, lalu berkuasalah atas segala ciptaan Tuhan yang ada di muka bumi ini. Pikirkanlah. Untuk apa kita diminta untuk terus bertambah banyak memenuhi bumi jika kita harus hidup sendiri-sendiri? Tuhan menginginkan adanya interaksi sosial di antara sesama manusia agar kita bisa terus berkembang lebih baik, apalagi dengan diserahkannya tugas untuk menaklukkan dan menguasai seisi bumi yang sama sekali tidak mudah. Secara spesifik kita bisa melihat bahwa manusia diciptakan berpasang-pasangan seperti halnya Adam dan Hawa, namun secara luas Tuhan pun mengingatkan kita untuk hidup berdampingan dengan orang lain, baik dalam komunitas maupun lingkungan tertentu, dimana kita bisa saling membangun, menolong, mengisi, mengingatkan satu sama lain dan sama-sama bertumbuh ke arah yang lebih baik.

Dalam Pengkotbah kita bisa melihat bahwa kita dianjurkan untuk berinteraksi dan menjalin hubungan dengan orang lain. "Berdua lebih baik dari pada seorang diri, karena mereka menerima upah yang baik dalam jerih payah mereka." (Pengkotbah 4:9) Dalam versi BIS dikatakan "Berdua lebih menguntungkan daripada seorang diri. Kalau mereka bekerja, hasilnya akan lebih baik." Kemudian dilanjutkan dengan: "Karena kalau mereka jatuh, yang seorang mengangkat temannya, tetapi wai orang yang jatuh, yang tidak mempunyai orang lain untuk mengangkatnya!" (ay 10). Kita butuh kehadiran teman yang bisa menolong kita bangkit ketika terjatuh, teman yang siap menguatkan ketika kita lemah, teman yang sanggup meringankan ketika kita ditimpa beban berat, teman yang siap memberi masukan, menegur apabila kita salah, mengingatkan dan memberi masukan, teman yang mampu memberi penghiburan ketika kita berduka.

Bukan hanya kepada sesama kita manusia, jangan lupa pula bahwa kita pun harus membangun sebuah hubungan yang erat dan intim dengan Tuhan. Tuhan juga ingin kita berhubungan dekat dan berinteraksi denganNya. Lihatlah bagaimana sebuah hubungan yang sangat dekat bersama dengan Allah itu, "Lalu aku mendengar suara yang nyaring dari takhta itu berkata: "Lihatlah, kemah Allah ada di tengah-tengah manusia dan Ia akan diam bersama-sama dengan mereka. Mereka akan menjadi umat-Nya dan Ia akan menjadi Allah mereka." (Wahyu 21:3). Dan hasil dari kebersamaan dengan Tuhan ini pun sungguh indah pula. "Dan Ia akan menghapus segala air mata dari mata mereka, dan maut tidak akan ada lagi; tidak akan ada lagi perkabungan, atau ratap tangis, atau dukacita, sebab segala sesuatu yang lama itu telah berlalu."(ay 4).

Tuhan Yesus sendiri pun mengingatkan kita akan pentingnya sebuah persekutuan dalam kehidupan kerohanian. "Dan lagi Aku berkata kepadamu: Jika dua orang dari padamu di dunia ini sepakat meminta apapun juga, permintaan mereka itu akan dikabulkan oleh Bapa-Ku yang di sorga. Sebab di mana dua atau tiga orang berkumpul dalam Nama-Ku, di situ Aku ada di tengah-tengah mereka." (Matius 18:19-20). Jelaslah bahwa kita memang diciptakan sebagai mahluk sosial yang harus terhubung satu sama lain untuk bisa hidup lebih baik. Tapi disamping itu kita juga harus ingat untuk berhati-hati dalam memilih teman, sebab firman Tuhan sudah mengingatkan:"Siapa bergaul dengan orang bijak menjadi bijak, tetapi siapa berteman dengan orang bebal menjadi malang" (Amsal 13:20), atau "Pergaulan yang buruk merusakkan kebiasaan yang baik." (1 Korintus 15:33).

Ada saja alasan bagi orang untuk hidup menyendiri. Mungkin karena rasa malu, dosa, depresi, rasa kehilangan, penderitaan akibat sakit dan sebagainya. Tapi apapun alasannya, jawaban Tuhan akan hal itu tetap sama, "it is not good". Oleh karena itu kita diingatkan "Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita, seperti dibiasakan oleh beberapa orang, tetapi marilah kita saling menasihati, dan semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang mendekat." (Ibrani 10:25). Sekali lagi, we are created to build a close relationship with others (Pengkotbah 4:9-12) and with God Himself. (Wahyu 21:3). No man is an island said John Donne, and indeed it is. Let's reach out and develop a tight friendships with others, for our own sake and theirs and let's live a better life together.

Mari membangun hubungan yang baik dengan sesama agar hidup kita menjadi semakin baik

Follow us on twitter: http://twitter.com/dailyrho

No comments :

Search

Bagi Berkat?

Jika anda terbeban untuk turut memberkati pengunjung RHO, anda bisa mengirimkan renungan ataupun kesaksian yang tentunya berasal dari pengalaman anda sendiri, silahkan kirim email ke: rho_blog[at]yahoo[dot]com

Bahan yang dikirim akan diseleksi oleh tim RHO dan yang terpilih akan dimuat. Tuhan Yesus memberkati.

Renungan Archive

Jesus Followers

Stats

eXTReMe Tracker